Home Berita Alumni Perempuan, Feminisme, dan Perjuangan Tanpa Henti

Perempuan, Feminisme, dan Perjuangan Tanpa Henti

333
0
Ruth Indiah Rahayu , Ketua Ikatan Keluarga Alumni Driyarkara. feminisme bukan sekadar gerakan perempuan, tetapi sebuah paham dan aksi politik yang memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan di berbagai bidang kehidupan. Foto : Abdi

Jakarta – Memperingati Hari Perempuan Sedunia, yang jatuh setiap tanggal 8 Maret, Ikatan Keluarga Alumni Driyarkara (IKAD) menghadirkan siniar perdana bertajuk “Feminisme 101: Feminis Harus Benci Laki-laki? Nggak, Dong!”. Podcast ini dipandu oleh Brigita Blessty dengan menghadirkan Ruth Indiah Rahayu, seorang akademisi dan aktivis feminisme di Indonesia.

Dalam siniar yang berlangsung hangat tersebut, Ruth yang juga Ketua Ikatan Keluarga Alumni Driyarkara ini menjelaskan, feminisme bukan sekadar gerakan perempuan, tetapi sebuah paham dan aksi politik yang memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan di berbagai bidang kehidupan. Ia menekankan bahwa siapa pun, baik laki-laki maupun perempuan, dapat disebut sebagai feminis selama mereka memiliki perspektif feminisme dan berjuang secara aktif untuk keadilan gender.

Sejarah Panjang Feminisme di Indonesia

Diskusi kemudian menyoroti sejarah panjang feminisme di Indonesia. Ruth menjelaskan bahwa pemikiran feminisme di Indonesia telah berkembang sejak era Kartini. Melalui surat-suratnya, Kartini mengangkat isu pendidikan dan kebebasan perempuan yang kemudian menjadi inspirasi bagi gerakan-gerakan perempuan setelahnya.

Perjuangan perempuan di Indonesia semakin menguat seiring dengan perkembangan organisasi-organisasi perempuan, seperti Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali diselenggarakan pada 22 Desember 1928. Namun, gerakan ini mengalami tantangan besar pada masa kolonialisme, Orde Lama, dan puncaknya di era Orde Baru ketika narasi feminisme mengalami distorsi dan stigma negatif, terutama setelah tragedi 1965 yang menghancurkan banyak organisasi perempuan progresif.

Tantangan dan Perkembangan Feminisme di Era Modern

Ruth juga mengulas bagaimana feminisme di era digital berkembang pesat. Media sosial dan platform digital menjadi alat yang kuat untuk menyuarakan isu-isu perempuan dan membangun solidaritas. Namun, tantangan tetap ada, terutama dengan munculnya gerakan-gerakan kontra-feminisme dan penyebaran misinformasi mengenai feminisme itu sendiri.

“Banyak orang masih menganggap feminisme sebagai gerakan yang hanya memperjuangkan perempuan semata, padahal ini adalah perjuangan untuk semua gender agar bisa hidup dalam masyarakat yang lebih adil,” ujar Ruth dalam perbincangan tersebut.

Selain itu, feminisme di era modern juga menghadapi tantangan dalam dunia kerja, terutama dalam isu ketidaksetaraan upah, pelecehan di tempat kerja, serta beban ganda yang masih banyak dialami perempuan. Ruth menekankan pentingnya regulasi yang lebih kuat dan dukungan sistematis dari pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang lebih adil bagi perempuan di dunia profesional.

Menghidupkan Kembali Perjuangan Perempuan

Siniar ini juga menyoroti pentingnya pelurusan sejarah perjuangan perempuan di Indonesia. Ruth menekankan bahwa banyak narasi sejarah yang telah direduksi atau dihilangkan, membuat generasi muda kehilangan jejak perjuangan perempuan di masa lalu.

“Sejarah harus kita pelajari dengan perspektif yang lebih luas. Tidak cukup hanya dari buku pelajaran, tetapi juga dari literatur, riset, dan pengalaman para aktivis,” ujar Ruth.

Siniar Feminisme IKAD hadir sebagai ruang diskusi terbuka bagi semua kalangan yang ingin memahami lebih dalam tentang feminisme, sejarahnya, serta tantangan dan harapannya ke depan. Podcast ini diharapkan dapat menjadi salah satu medium untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya perjuangan feminisme di Indonesia.

Pendengar yang ingin menggali lebih dalam, siniar ini tersedia di berbagai platform Youtube IKA Driyarkara dan akan hadir secara rutin dengan berbagai tema menarik seputar gender, keadilan sosial, dan hak-hak perempuan.

#SiniarFeminisme #HariPerempuanSedunia #PerempuanBerdaya #IKAD

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here