D
iskusi rutin “Jangan Lupa Selasa” (JLS), Selasa, 28 Desember 2021, pukul 19.00 -21.00 WIB.
“Manusia modern telah membakar tangannya dengan api yang dinyalakannya sendiri,” tulis Seyyed Hossein Nasr, seorang filsuf Muslim kontemporer beraliran perennialisme. Bagi Nasr, kemajuan sains dan teknologi memudahkan hidup manusia, sekaligus ancaman berupa perang, krisis lingkungan dan kemanusiaan. Apakah akar semua krisis manusia modern? Nasr mengatakan bahwa manusia modern adalah manusia promethean. Manusia yang kehilangan horizon kesakralan. Penyebabnya, desakralisasi. Pelucutan Yang Sakral dari pengetahuan dan dunia. Solusi alternatif atas krisis ini adalah menengok dan menghidupkan kembali khazanah sophia perennis, kebijaksanaan abadi.
Pertama-tama, manusia modern perlu memulihkan kesadaran tentang kesatuan realitas, bahwa dirinya merupakan “jagat cilik” (mikrokosmos) cermin dari “jagat gede” (makrokosmos); citra dari citra Ilahi yang bertugas mengabdi secara vertikal dan melayani Yang Ilahi secara horizontal dengan menciptakan firdaus di muka bumi. Bekal–sekaligus jalan ruhani–untuk tugas penciptaan tersebut adalah melalui pengetahuan (jnana, ma‘rifah), cinta (bhakti, mahabbah), tindakan (karma, makhafah). Ketiganya merupakan tangga untuk menjadi manusia universal (manusia paripurna, insan kamil).
Ikuti lebih lanjut pembahasannya dalam Webinar Jangan Lupa Selasa persembahan Alumni STF Driyarkara yang untuk kali ini akan mengangkat topik:
ANTHROPOSOPHIA SEYYED HOSSEIN NASR
Pembicara: M. Subhi-Ibrahim
(Alumni STF Driyarkara, Kaprodi Falsafah dan Agama Universitas Paramadina)
Hari/tanggal: Selasa, 28 Desember 2021
Pukul : 19.00 – 21.00 WIB
Gratis dan terbuka untuk umum
Meeting ID: 861 5755 7884
Passcode: 569892

Belum mulai ya?