Judul: Apa Rakyat Bisa Salah? Masalah Epistemik Demokrasi dan Solusinya
Penulis: Dr. Martin Suryajaya
Penerbit: Gang Kabel, Jakarta, 2025
—————
Buku ini lahir dari kegelisahan intelektual terhadap krisis demokrasi kontemporer. Penulis mengajak pembaca menelaah ulang dasar-dasar politik modern di tengah fenomena democratic backsliding—kemunduran demokrasi secara demokratis—yang kini merebak di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Martin Suryajaya mengajukan pertanyaan mendasar: Bagaimana jika rakyat sepakat untuk membatalkan demokrasi, dan dengan itu menghancurkan dirinya sendiri sebagai rakyat?
Pertanyaan ini menggugah fondasi kepercayaan kita pada demokrasi: jika sumber legitimasi politik adalah suara rakyat, dalam arti apa suara rakyat bisa salah? Dan jika rakyat memang dapat salah, sistem politik seperti apa yang harus kita rancang agar tetap rasional, adil, dan berkelanjutan?
Buku ini mengolah berbagai gagasan lintas disiplin—filsafat politik, metafisika, epistemologi, filsafat informasi, hukum, logika, hingga seni rupa kontemporer—untuk merumuskan jawaban yang tidak hanya teoritis, tetapi juga visioner. Indonesia dijadikan semacam “laboratorium politik masa depan”, di mana telanjang terlihat bagaimana demokrasi bekerja tanpa lapisan idealisme dan retorika muluk yang biasa menyelimuti teori-teori Barat.
Dari pengantar Seri Sketsa Pikiran, buku ini disusun dalam bentuk “sketsa”—genre tulisan yang dimaksudkan sebagai pengentalan gagasan, semacam peta pikiran yang ringkas, padat, dan fokus. Sketsa bukan esai, bukan pula puisi, tetapi menggabungkan ketepatan argumen dengan keindahan ringkasan yang memadatkan pemikiran.
Hal ini membuat buku terasa efisien dan tajam. Setiap bagian adalah “kerangka tulang-belulang pikiran”, bebas dari hiasan retoris yang berlebihan. Bagi pembaca yang menyukai refleksi cepat namun mendalam, format ini sangat efektif.
Berani Pertanyakan Dogma
Buku ini menawarkan keberanian untuk mempertanyakan dogma yang selama ini diterima begitu saja—bahwa demokrasi adalah panacea politik. Dengan pendekatan epistemik, Martin membuka kemungkinan berpikir ulang, bukan untuk menolak demokrasi, melainkan untuk mendeteksi cacat bawaannya dan mencari solusi konseptual.
Menjadikan Indonesia sebagai contoh kasus adalah langkah penting dan menyegarkan. Alih-alih sekadar mengutip teori Barat, Martin memanfaatkan realitas politik Indonesia sebagai ruang eksperimen, sehingga gagasannya terasa dekat dan kontekstual.
Perpaduan antara teori pengetahuan, filsafat bahasa, dan kalkulus kekuasaan menciptakan kerangka analisis yang unik. Ini bukan sekadar kritik normatif, tetapi semacam rekonstruksi epistemologis tentang legitimasi politik.
Keterlibatan Intelektual Tinggi
Karena padat dan konseptual, buku ini menuntut perhatian dan keterlibatan intelektual tinggi. Ini bukan bacaan populer ringan, melainkan teks reflektif yang cocok bagi mahasiswa, peneliti, dan para penggiat filsafat atau politik yang ingin memperluas horizon berpikirnya.
Apa Rakyat Bisa Salah? adalah buku yang mengguncang kemapanan berpikir kita tentang demokrasi. Ia mengajukan kritik berani dan mendalam, bukan untuk meruntuhkan, tetapi untuk memurnikan pemahaman kita tentang fondasi legitimasi politik. Gaya penulisan dalam bentuk sketsa membuatnya unik di tengah literatur politik kontemporer Indonesia.
Wajib dibaca bagi akademisi dan aktivis politik yang ingin mencari jalan keluar dari kebuntuan demokrasi prosedural.
Cocok bagi pembaca yang siap diajak berpikir melampaui slogan dan ideologi, menembus ke inti epistemik dari politik itu sendiri.
Rating: ★★★★☆ (4,5/5)
