Pertanyaan tentang kurban dan kemanusiaan menjadi relevan saat agama dicurigai menjadi mesin pembunuh melalui doktrin tentang pengorbanan. Kurban kerap kali dilihat sebagai simbolisasi ketidakbebasan manusia. Sisi agama yang irasional. Meskipun secara antropologis kurban dapat menjadi manajemen resiko, adanya yang dikurbankan–apalagi terkait dengan penderitaan dan kematian–menjadi lubang besar bagi justifikasi keberpihakan terhadap kemanusiaan. Ruang ini menjadi perdebatan panjang di kalangan para eksistensialis, baik yang teis maupun ateistik.
Cerita-cerita besar dalam agama merujuk pada pengorbanan nyawa manusia. Belum lagi pengorbanan yang melibatkan mereka yang tak punya suara seperti perempuan, anak-anak dan kelompok marjinal lainnya. Bahkan yang paling mengemuka saat ini adalah tentang makna pengorbanan yang dihayati oleh para pelaku bom bunuh diri. Doktrin tentang pengorbanan dianggap bertanggung jawab memproduksi lingkaran kekerasan dan, tentu saja, lingkaran ketidakadilan.
Ikuti lebih lanjut pembahasannya dalam Webinar Jangan Lupa Selasa persembahan Alumni STF Driyarkara yang untuk kali ini akan mengangkat topik:
KURBAN DAN KEMANUSIAAN
Pembicara: Nuraeni [Alumni STF Driyarkara]
Hari/tanggal: Selasa, 25 Januari 2022
Pukul : 19.00 – 21.00 WIB
Gratis dan terbuka untuk umum
Join Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/86157557884…
atau
Meeting ID: 861 5755 7884
Passcode: 569892
