Theodor Adorno adalah seorang filsuf yang banyak membicarakan soal seni, estetika dan musik. Hal itu terjadi karena ia dibesarkan oleh ibu yang berbakat dalam musik. Tantenya adalah seorang penyanyi opera. Sejak kecil Adorno dididik bermain piano klasik. Dan sesudah lulus kuliah filsafat di Frankfurt, Adorno belajar musik simfoni dari Alban Berg, sehingga ia dapat mencipta komposisi musik sendiri.
Dari Alban Berg, Adorno berkenalan dengan Arnold Schoenberg yang membuat sebuah revolusi dalam bermusik, yaitu musik tidak perlu dibuat indah sehingga tercipta nada-nada tonal yang membuai. Schoenberg kemudian menciptakan jenis musik atonal, yaitu musik yang tanpa ritme, tanpa pengulangan dan dekorasi. Karena musik tonal adalah musik yang membuai dan menciptakan kenikmatan. Sementara kenikmatan, dan juga kenyamanan, membuat orang terhibur dan terbuai, sehingga orang lupa terhadap realitas.
Musik Schoenberg yang atonal itu menginspirasi Adorno untuk menegaskan bahwa seni itu bukanlah alat untuk menghibur, justru seni seharusnya membebaskan manusia dari kesadaran palsu.
Sehingga Adorno kemudian menolak seluruh artefak kebudayaan pop seperti musik pop, jazz, film, radio dan televisi. Karena semua itu merupakan produk kapitalisme untuk meninabobokkan masyarakat.
Seni seperti itu menurut Adorno bukanlah sebuah seni, melainkan industri budaya. Industri budaya diciptakan sebagai alat untuk mencari keuntungan kaum kapitalis dan memberikan sugesti bahwa hidup itu menyenangkan sehingga melupakan masyarakat yang masih susah dan menderita.
Mari ikuti sharing dan diskusinya, pada :
Senin, 07 Februari 2022, Pkl. 19.00 – 21.00
Pembicara : Syakieb Sungkar
Join Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/81496606508?pwd=Mk9WT3ZuV1pTOFlWVkdGUlYxMlNCQT09
atau
Meeting ID: 814 9660 6508
Passcode: MFI