Menelusuri sejarah panjang rezim-rezim politik yang membentuk hubungan warga dan negara, Indonesia sedikitnya melewati dua kontrak sosial. Hanya dua saja, kendati sejarah Indonesia melewati lebih dari dua perubahan rezim, bentuk kekuasaan, dan konstitusi.
Dalam tradisi Hobbes–Locke–Rousseau, setidaknya ada tiga atau empat unsur minimal suatu kontrak sosial. Pertama, momen pendirian politik; kedua ada perpindahan legitimasi dari “status atau keadaan sebelumnya” kepada “tatanan politik baru”; ketiga kesepakatan normatif dasar, misal tentang bentuk negara, hak dasar, dan tujuan bersama; serta keempat adalah adanya klaim bahwa kewenangan berasal dari rakyat. Kontrak sosial, tentu bukan dokumen formal, tetapi proses interaksi antara struktur kekuasaan, pembangunan, ideologi dan institusi politik.
Ikuti sesi pamungkas dari Kuliah Terbuka Klik: Rakyat yang akan berlangsung pada:
Jumat, 12 Desember 2025
Pukul: 14.00 – 16.30 WIB
di PDS HB. Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Pembicara:
Dr. Antonius Widyarsono
(Ketua Program Studi Ilmu Filsafat STF Driyarkara)
Regstrasi:
https://s.id/suaraibuindonesia
CP:
Bobhil (081341847719)
Acara ini diselenggarakan oleh Suara Ibu Indonesia dan Ikatan Keluarga Alumni STF Driyarkara.
Sampai Jumpa!
